Cari disini ya say

SELAMAT DATANG

Minggu, 29 Desember 2013

Tugas Paper penerapan komputer institut pertanian bogor

Pemanfaatan Tepung Sorgum Sebagai Penganti Sebagian Tepung Terigu Dalam Proses Pembuatan Pizza
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi yang terbaik antara tepung sorgum dan tepung terigu dalam pembuatan pizza. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Salah satu faktor sebagai faktor nya yaitu proposi antara tepung terigu dan tepung sorgum. Adapun proposinya sebagai berikut: F1 = 90% tepung terigu + 10% tepung sorgum, F2 = 80% tepung terigu + 20% tepung sorgum, F3 = 70% tepung terigu + 30% tepung sorgum, F4 = 60% tepung terigu + 40% tepung sorgum, F5 = 50% tepung terigu + 50% tepung sorgum. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali, sehingga didapatkan sampel sebanyak 25.  Parameter yang diamati adalah sifat kimia, fisika dan organoleptik.
Pada penelitian ini diperoleh perlakuan terbaik yaitu 90% tepung terigu dan 10% tepung  sorgum. Hasil uji organoleptik juga menunjukkan pengaruh atas penambahan tepung sorgum pada pembuatan pizza karena pizza yang dihasilkan memberikan perbedaan rasa, aroma, dan  tekstur terutama berkaitan dengan tekstur yang berhubungan dengan daya kembang dan kelunakan pizza.
Kata kunci : Tepung Sorgum, Pizza
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan globalisasi dan persaingan bebas terus terjadi, sehingga membuat industri pertanian di Indonesia harus ditingkatkan, khususnya di daerah pedesaan. Industri pertanian yang harus ditingkatkan salah satunya industri yang mengunakan tepung terigu. Tepung terigu biasa digunakan dalam pembuatan pizza,biskuit dan mie. Indonesia mengimpor gandum sebagai bahan baku tepung terigu sebesar 3.576.670 ton senilai 503,31 juta dolar AS yang mengakibatkan tingginya devisa negara Indonesia.
Indonesia mempunyai potensi besar akan tanaman sorgum yang mempuyai banyak manfaat sebagai bahan makanan terutama dalam proses pembuatan aneka kue, namun masyarakat Indonesia belum menyadari hal  ini. Sorgum mempunyai kandungan gizi yang baik bagi kesehatan manusia seperti  karbohidrat 73 g, lemak 3,3 mg, fosfor 287 mg,  zat besi 0,38 mg, protein 11 g dan vitamin B1 4,4 g. Oleh karna itu untuk meningkatkan produksi lokal sorgum maka dibentuk tepung sorgum untuk sebagaian dipakai sebagai bahan pembuatan pizza. Pizza salah satu produk yang dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Pizza merupakan makanan internasioanal yang populer karena pizza memiliki bentuk unik, rasa yang enak dan mudah di bawa kemana- mana. Pizza disukai oleh segala usia baik anak –anak maupun orang tua.
1.2 Tujuan
Mengetahui proposi yang terbaik antara tepung sorgum dan tepung terigu dalam pembuatan pizza.

BAB II METODOLOGI
2.1 Bahan dan Alat
2.1.1.  Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah tepung sorghum, tepung terigu, gula pasir, susu cair, ragi, keju, telur ayam, garam, air, minyak zaitun, bawang bombay, wortel, saos cabai, lada, jamur, petroleum ether, H2SO4, tablet  kjeldahl, aquades, NaOH, larutan jenuh asam borat, dan NaCl.
2.1.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penetian ini adalah kompor gas, oven, timbangan, pisau, baskom, loyang, botol timbangan, kurs porselin, desikator, meja penetrometer, jarum penetrometer, labu kjeldahl, perangkat destruksi, Erlenmeyer, indicator tashiro, soxhlet, labuekstrasi, dan pipa pemanas.
2.1.3  Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) salah satu faktor sebagai faktornya yaitu proposi antara tepung terigu dan tepung sorgum. Adapun proposinya sebagai berikut: F1 = 90% tepung terigu + 10% tepung sorgum, F2 = 80% tepung terigu + 20% tepung sorgum, F3 = 70% tepung terigu + 30% tepung sorgum, F4 = 60% tepung terigu + 40% tepung sorgum, dan F5 = 50% tepung terigu + 50% tepung sorgum. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali, sehingga didapatkan sampel sebanyak 25. Pembuatan pizza dalam penelitian ini mengacu pada resep Ivan ( 2009) dimana komposisi resepnya sebagai berikut: 700 gr tepung terigu, 2 bungkus ragi instan ( 22 gr) , 1sdt. garam, ½ sdt gula 300 cc air hangat, 1 sdt  minyak zaitun, susu cair 150  ml, dan  keju 200 gram.
Penentuan proporsi tepung dalam penelitian ini berdasarkan pada  resep di atas yaitu tepung sejumlah 700 gr dibuat berbagai macam proporsi seperti pada perlakuan di atas, sedangkan bahan-bahan lain jumlahnya sama meskipun proporsi tepung berbeda.
Contoh perhitungan proporsi tepung sebagai berikut: T1 = 90% tepung terigu, 10 tepung sorgum. Penentuan 90%  tepung terigu adalah:
x 700 gr = 630 gr, sedangkan penentuan 10% tepung sorgum adalah :
  x 700 gr = 70 gr
Untuk perlakuan proporsi tepung yang lain, penentuannya jumlah tepungnya sama seperti di atas
2.1.3 Prosedur  Penelitian
Tahap- tahap pembuatan isi pizza adalah :
a) Panaskan minyak goreng lalu tumis bawang bombay dan lada hingga harum
b) Masukan daging ayam, wortel, dan jamur yang sudah di iris tipis tipis tumis hingga matang
c) Angkat dan dinginkan
2.4 Proses Pembuatan Pizza
Tahapan – tahapan pembuatan pizza adalah:
a) Campurkan tepung terigu, tepung sorgum, garam, gula pasir, ragi dan telur aduk sampairata
b) Tuangkan air yang sudah diblender dengan keju dan susu sedikit demi sedikit sambil diaduk
        sampai terbentuk adonan yang kalis
c) Diamkan selama 45 menit (fermentasi I)
d) Timbang adonan sebanyak 180 gram, kemudian dibentuk bulatan
e) Masukan ke dalam cetakan Pizza yang sebelumnya sudah dioles dengan mentega lalu dipipihkan
f) Tutup bagian loyang dan didiamkan selama 15 menit (fermentasi II)
g) Panggang dalama oven selam 15 menit dengan suhu 200 0C sampai matang. dengan pengambilan
                      sampel yang dilakukan dalam penelitian ini
2.1.5 Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini :
1. Persiapan sampel (adonan) yang sudah jadi
2. Sampel dipotong menjadi beberapa bagian
3.Sampel diambil dari masing-masing perlakuan (diambil bagian sisi samping dan tengah)
4.Ditimbang dan dilihat berat dari masing-masing sampel
3.Parameter pengamatan
Parameter yang diukur meliputi sifat kimia, fisika dan organoleptik. Analisa dilakukan setelah produk pizza jadi.  Analisa sifat kimia, fisika dan uji organoleptik sebagai berikut.
a)Analisa sifat kimia dan fisika
Kadar air
Kadar abu
Kadar lemak
Daya kembang 
Tekstur metode penetrometer
b) Uji organoleptik dengan metode Hedonik 
            Uji kesukaan rasa
Uji kesukaan aroma
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sifat Kimia dan Fisika
3.1.1. Kadar air
Kadar air yang  didapatkan pada F1 = 27,01% , F2 = 24,33%, F3 = 24,27%,  F4  = 21,95% dan F5 = 24,59. Dari data kadar air tertinggi F1 mencapai 27,01% dan terendah pada F4 21,95%. Perbedaan terjadi diduga karena tepung terigu (90%)  dan tepung sorgum (10%) serta penggunaan bahan pelengkap lain seperti keju dan susu yang dapat mempengaruhi jumlah kadar air. Kadar air berpengaruh terhadap kesegaran dan umur simpan Pizza, semakin banyak kadar air dalam suatu bahan pangan maka akan semakin cepat rusak bahan pangan tersebut.
3.1.2.  Kadar abu
Kadar abu dalam suatu bahan  pangan menunjukan bahan mineralnya. Kadar abu pada F1 = 1.24%, F2 =1.22%, F3= 0.82%, F4=1.34 %  dan F5= 0.68%. Hasil tertinggi pada F4 = 1.34% dan terendah pada F5 = 0.68%. Kadar abu dalam suatu kadar pangan lebih dari 3% akan berbahaya bagi tubuh. Oleh sebab itu bahan pangan yang baik dikonsumsi sebaiknya memiliki kadar air dibawah 3%.
3.1.3. Kadar lemak
Kadar lemak pada F1 = 8.64%, F2 = 8.63%, F3 =  5.70%, F4= 3.67%, dan F5= 1.95%. Lemak berfungsi sebagai pelumas untuk memperbaiki remah pizza, mempermudah sifat pemotongan, menjadikan kulit pizza lebih lunak, dan dapat mengikat air sehingga jumlah air bebas yang dapat. dimanfaatkan mikroorganisme berkurang, dengan demikian daya simpan pizza lebih lama. Semakin sedikit tepung terigu maka semakin sedikit kadar lemak yang tekandung dalam pizza.
3.1.4  Tekstur
Rata- rata nilai tekstur pada F1 = 5.40% F2 = 11.78%, F3 = 13.68%, F4 = 13.14%, F5 =  14.08%. Nilai tertinggi pada F5 = 15.08 % dan nilai terendah pada F1 = 5.40%.. Hal ini disebabkan karena dengan penambahan tepung sorgum sama artinya denganpenurunan kadar gluten yang sangat membantu daya kembang pizza, sehingga semakin banyak persentase penambahan, tekstur pizzasemakin padat
3.1.5 Daya Kembang
Nilai rata-rata daya kembang pada F1 = 35.46% F2 = 33.64%, F3 = 32.72%, F4 = 31.59%,    F5 =  30.75%. Nilai tertinggi pada F51= 35.46 % dan nilai terendah pada F5 30.75%. Daya kembang biasa dihubungkan dengan nisbah pengembangan. Nisbah pengembangan adalah perbandingan volume antara volume pizza hasil pemanggangan dengan volume adonan pizza sebelum pengembangan. Semakin tinggi tingkat suplementasi  tepung sorgum ke dalam adonan pizza sorgum maka kandungan gluten pada adonan pizza sorgum berkurang sehingga adonan tersebut kurang mengembang. Gelembung udara dalam adonan merupakan tempat berakumulasinya uap air dan CO2 yang dihasilkan oleh fermipan. Pada waktu adonan dipanggang, gelembung udara yang berisiuap air dan CO2 akan memuai dan mendesak dinding sekitarnya sehingga volume ruang udarayang terbentuk bertambah besar. Makin besar jumlah gelembung udara yang diresap oleh lemak maka makin besar volume pizza yang dihasilkan (Ketaren, 1986). Hal ini diduga bahwa proteingluten pada tepung berkurang sehingga sulit untuk mengembang dan tekstur pizza sorgum pun semakin keras.
3.2 Sifat Organoleptik 
3.2.1  Kesukaan Rasa
Nilai rata – rata  kesukaan rasa pada  F1 = 5.99% F2 = 5.36%, F3 = 4.78%, F4 = 4.47%, F5 =  4.21%. Nilai tertinggi pada F1= 5.99 % dan nilai terendah pada F5= 4.21%. Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung sorgum memberikan pengaruh yang nyata terhadap kesukaan warna pizza sorgum. Namun seiring dengan penambahan tepung sorgum, tingkat kesukaan warna akan semakin menurun. Ini dikarenakan tepung sorgum yang berwarna coklat kusam sehingga berpengaruh terhadap hasil akhir pizza.
3.2.2 Kesukaan Aroma
Nilai rata-rata aroma pada  F1 = 5.83% F2 = 5.60%, F3 = 5.02%, F4 = 4.78%, F5 =  4.35%. Nilai tertinggi pada F1= 5.83 % dan nilai terendah pada F5= 4.35%.  Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung sorgum memberikan pengaruh yang nyata terhadap kesukaan aroma pizza sorgum. Secara umum terlihat bahwa dengan semakin tingginya penambahan tepung sorgum pada  pizza  sorgum menunjukkan penurunan kesukaan aroma pizza sorgum.
Simpulan
Kesimpulan berdasarkan pembahasan pada penelitian ini adalah: Pada pembuatan Pizza dengan subsitusi tepung sorgum diperoleh proposi yang terbaik yaitu terdapat pada perlakuan F1 dengan perbandingan 90%  tepung terigu dan 10% tepung sorgum.

Daftar Pustaka
Rofina, BM.2012. Pemanfaatan Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor.L) Sebagai Pengganti sebagian Tepung Terigu Dalam Proses Pembuatan Pizza [skripsi]. Malang (ID) : Universitas Trubhuwana Tunggadewi


Tugas Paper penerapan komputer institut pertanian bogor

Pemanfaatan Tepung Sorgum Sebagai Penganti Sebagian Tepung Terigu Dalam Proses Pembuatan Pizza
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi yang terbaik antara tepung sorgum dan tepung terigu dalam pembuatan pizza. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Salah satu faktor sebagai faktor nya yaitu proposi antara tepung terigu dan tepung sorgum. Adapun proposinya sebagai berikut: F1 = 90% tepung terigu + 10% tepung sorgum, F2 = 80% tepung terigu + 20% tepung sorgum, F3 = 70% tepung terigu + 30% tepung sorgum, F4 = 60% tepung terigu + 40% tepung sorgum, F5 = 50% tepung terigu + 50% tepung sorgum. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali, sehingga didapatkan sampel sebanyak 25.  Parameter yang diamati adalah sifat kimia, fisika dan organoleptik.
Pada penelitian ini diperoleh perlakuan terbaik yaitu 90% tepung terigu dan 10% tepung  sorgum. Hasil uji organoleptik juga menunjukkan pengaruh atas penambahan tepung sorgum pada pembuatan pizza karena pizza yang dihasilkan memberikan perbedaan rasa, aroma, dan  tekstur terutama berkaitan dengan tekstur yang berhubungan dengan daya kembang dan kelunakan pizza.
Kata kunci : Tepung Sorgum, Pizza
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan globalisasi dan persaingan bebas terus terjadi, sehingga membuat industri pertanian di Indonesia harus ditingkatkan, khususnya di daerah pedesaan. Industri pertanian yang harus ditingkatkan salah satunya industri yang mengunakan tepung terigu. Tepung terigu biasa digunakan dalam pembuatan pizza,biskuit dan mie. Indonesia mengimpor gandum sebagai bahan baku tepung terigu sebesar 3.576.670 ton senilai 503,31 juta dolar AS yang mengakibatkan tingginya devisa negara Indonesia.
Indonesia mempunyai potensi besar akan tanaman sorgum yang mempuyai banyak manfaat sebagai bahan makanan terutama dalam proses pembuatan aneka kue, namun masyarakat Indonesia belum menyadari hal  ini. Sorgum mempunyai kandungan gizi yang baik bagi kesehatan manusia seperti  karbohidrat 73 g, lemak 3,3 mg, fosfor 287 mg,  zat besi 0,38 mg, protein 11 g dan vitamin B1 4,4 g. Oleh karna itu untuk meningkatkan produksi lokal sorgum maka dibentuk tepung sorgum untuk sebagaian dipakai sebagai bahan pembuatan pizza. Pizza salah satu produk yang dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Pizza merupakan makanan internasioanal yang populer karena pizza memiliki bentuk unik, rasa yang enak dan mudah di bawa kemana- mana. Pizza disukai oleh segala usia baik anak –anak maupun orang tua.
1.2 Tujuan
Mengetahui proposi yang terbaik antara tepung sorgum dan tepung terigu dalam pembuatan pizza.
BAB II METODOLOGI
2.1 Bahan dan Alat
2.1.1.  Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah tepung sorghum, tepung terigu, gula pasir, susu cair, ragi, keju, telur ayam, garam, air, minyak zaitun, bawang bombay, wortel, saos cabai, lada, jamur, petroleum ether, H2SO4, tablet  kjeldahl, aquades, NaOH, larutan jenuh asam borat, dan NaCl.
2.1.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penetian ini adalah kompor gas, oven, timbangan, pisau, baskom, loyang, botol timbangan, kurs porselin, desikator, meja penetrometer, jarum penetrometer, labu kjeldahl, perangkat destruksi, Erlenmeyer, indicator tashiro, soxhlet, labuekstrasi, dan pipa pemanas.
2.1.3  Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) salah satu faktor sebagai faktornya yaitu proposi antara tepung terigu dan tepung sorgum. Adapun proposinya sebagai berikut: F1 = 90% tepung terigu + 10% tepung sorgum, F2 = 80% tepung terigu + 20% tepung sorgum, F3 = 70% tepung terigu + 30% tepung sorgum, F4 = 60% tepung terigu + 40% tepung sorgum, dan F5 = 50% tepung terigu + 50% tepung sorgum. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali, sehingga didapatkan sampel sebanyak 25. Pembuatan pizza dalam penelitian ini mengacu pada resep Ivan ( 2009) dimana komposisi resepnya sebagai berikut: 700 gr tepung terigu, 2 bungkus ragi instan ( 22 gr) , 1sdt. garam, ½ sdt gula 300 cc air hangat, 1 sdt  minyak zaitun, susu cair 150  ml, dan  keju 200 gram.
Penentuan proporsi tepung dalam penelitian ini berdasarkan pada  resep di atas yaitu tepung sejumlah 700 gr dibuat berbagai macam proporsi seperti pada perlakuan di atas, sedangkan bahan-bahan lain jumlahnya sama meskipun proporsi tepung berbeda.
Contoh perhitungan proporsi tepung sebagai berikut: T1 = 90% tepung terigu, 10 tepung sorgum. Penentuan 90%  tepung terigu adalah:
x 700 gr = 630 gr, sedangkan penentuan 10% tepung sorgum adalah :
  x 700 gr = 70 gr
Untuk perlakuan proporsi tepung yang lain, penentuannya jumlah tepungnya sama seperti di atas
2.1.3 Prosedur  Penelitian
Tahap- tahap pembuatan isi pizza adalah :
a) Panaskan minyak goreng lalu tumis bawang bombay dan lada hingga harum
b) Masukan daging ayam, wortel, dan jamur yang sudah di iris tipis tipis tumis hingga matang
c) Angkat dan dinginkan
2.4 Proses Pembuatan Pizza
Tahapan – tahapan pembuatan pizza adalah:
a) Campurkan tepung terigu, tepung sorgum, garam, gula pasir, ragi dan telur aduk sampairata
b) Tuangkan air yang sudah diblender dengan keju dan susu sedikit demi sedikit sambil diaduk
        sampai terbentuk adonan yang kalis
c) Diamkan selama 45 menit (fermentasi I)
d) Timbang adonan sebanyak 180 gram, kemudian dibentuk bulatan
e) Masukan ke dalam cetakan Pizza yang sebelumnya sudah dioles dengan mentega lalu dipipihkan
f) Tutup bagian loyang dan didiamkan selama 15 menit (fermentasi II)
g) Panggang dalama oven selam 15 menit dengan suhu 200 0C sampai matang. dengan pengambilan
                      sampel yang dilakukan dalam penelitian ini
2.1.5 Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini :
1. Persiapan sampel (adonan) yang sudah jadi
2. Sampel dipotong menjadi beberapa bagian
3.Sampel diambil dari masing-masing perlakuan (diambil bagian sisi samping dan tengah)
4.Ditimbang dan dilihat berat dari masing-masing sampel
3.Parameter pengamatan
Parameter yang diukur meliputi sifat kimia, fisika dan organoleptik. Analisa dilakukan setelah produk pizza jadi.  Analisa sifat kimia, fisika dan uji organoleptik sebagai berikut.
a)Analisa sifat kimia dan fisika
Kadar air
Kadar abu
Kadar lemak
Daya kembang 
Tekstur metode penetrometer
b) Uji organoleptik dengan metode Hedonik 
            Uji kesukaan rasa
Uji kesukaan aroma
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sifat Kimia dan Fisika
3.1.1. Kadar air
Kadar air yang  didapatkan pada F1 = 27,01% , F2 = 24,33%, F3 = 24,27%,  F4  = 21,95% dan F5 = 24,59. Dari data kadar air tertinggi F1 mencapai 27,01% dan terendah pada F4 21,95%. Perbedaan terjadi diduga karena tepung terigu (90%)  dan tepung sorgum (10%) serta penggunaan bahan pelengkap lain seperti keju dan susu yang dapat mempengaruhi jumlah kadar air. Kadar air berpengaruh terhadap kesegaran dan umur simpan Pizza, semakin banyak kadar air dalam suatu bahan pangan maka akan semakin cepat rusak bahan pangan tersebut.
3.1.2.  Kadar abu
Kadar abu dalam suatu bahan  pangan menunjukan bahan mineralnya. Kadar abu pada F1 = 1.24%, F2 =1.22%, F3= 0.82%, F4=1.34 %  dan F5= 0.68%. Hasil tertinggi pada F4 = 1.34% dan terendah pada F5 = 0.68%. Kadar abu dalam suatu kadar pangan lebih dari 3% akan berbahaya bagi tubuh. Oleh sebab itu bahan pangan yang baik dikonsumsi sebaiknya memiliki kadar air dibawah 3%.
3.1.3. Kadar lemak
Kadar lemak pada F1 = 8.64%, F2 = 8.63%, F3 =  5.70%, F4= 3.67%, dan F5= 1.95%. Lemak berfungsi sebagai pelumas untuk memperbaiki remah pizza, mempermudah sifat pemotongan, menjadikan kulit pizza lebih lunak, dan dapat mengikat air sehingga jumlah air bebas yang dapat. dimanfaatkan mikroorganisme berkurang, dengan demikian daya simpan pizza lebih lama. Semakin sedikit tepung terigu maka semakin sedikit kadar lemak yang tekandung dalam pizza.
3.1.4  Tekstur
Rata- rata nilai tekstur pada F1 = 5.40% F2 = 11.78%, F3 = 13.68%, F4 = 13.14%, F5 =  14.08%. Nilai tertinggi pada F5 = 15.08 % dan nilai terendah pada F1 = 5.40%.. Hal ini disebabkan karena dengan penambahan tepung sorgum sama artinya denganpenurunan kadar gluten yang sangat membantu daya kembang pizza, sehingga semakin banyak persentase penambahan, tekstur pizzasemakin padat
3.1.5 Daya Kembang
Nilai rata-rata daya kembang pada F1 = 35.46% F2 = 33.64%, F3 = 32.72%, F4 = 31.59%,    F5 =  30.75%. Nilai tertinggi pada F51= 35.46 % dan nilai terendah pada F5 30.75%. Daya kembang biasa dihubungkan dengan nisbah pengembangan. Nisbah pengembangan adalah perbandingan volume antara volume pizza hasil pemanggangan dengan volume adonan pizza sebelum pengembangan. Semakin tinggi tingkat suplementasi  tepung sorgum ke dalam adonan pizza sorgum maka kandungan gluten pada adonan pizza sorgum berkurang sehingga adonan tersebut kurang mengembang. Gelembung udara dalam adonan merupakan tempat berakumulasinya uap air dan CO2 yang dihasilkan oleh fermipan. Pada waktu adonan dipanggang, gelembung udara yang berisiuap air dan CO2 akan memuai dan mendesak dinding sekitarnya sehingga volume ruang udarayang terbentuk bertambah besar. Makin besar jumlah gelembung udara yang diresap oleh lemak maka makin besar volume pizza yang dihasilkan (Ketaren, 1986). Hal ini diduga bahwa proteingluten pada tepung berkurang sehingga sulit untuk mengembang dan tekstur pizza sorgum pun semakin keras.
3.2 Sifat Organoleptik 
3.2.1  Kesukaan Rasa
Nilai rata – rata  kesukaan rasa pada  F1 = 5.99% F2 = 5.36%, F3 = 4.78%, F4 = 4.47%, F5 =  4.21%. Nilai tertinggi pada F1= 5.99 % dan nilai terendah pada F5= 4.21%. Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung sorgum memberikan pengaruh yang nyata terhadap kesukaan warna pizza sorgum. Namun seiring dengan penambahan tepung sorgum, tingkat kesukaan warna akan semakin menurun. Ini dikarenakan tepung sorgum yang berwarna coklat kusam sehingga berpengaruh terhadap hasil akhir pizza.
3.2.2 Kesukaan Aroma
Nilai rata-rata aroma pada  F1 = 5.83% F2 = 5.60%, F3 = 5.02%, F4 = 4.78%, F5 =  4.35%. Nilai tertinggi pada F1= 5.83 % dan nilai terendah pada F5= 4.35%.  Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung sorgum memberikan pengaruh yang nyata terhadap kesukaan aroma pizza sorgum. Secara umum terlihat bahwa dengan semakin tingginya penambahan tepung sorgum pada  pizza  sorgum menunjukkan penurunan kesukaan aroma pizza sorgum.
Simpulan
Kesimpulan berdasarkan pembahasan pada penelitian ini adalah: Pada pembuatan Pizza dengan subsitusi tepung sorgum diperoleh proposi yang terbaik yaitu terdapat pada perlakuan F1 dengan perbandingan 90%  tepung terigu dan 10% tepung sorgum.

Daftar Pustaka
Rofina, BM.2012. Pemanfaatan Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor.L) Sebagai Pengganti sebagian Tepung Terigu Dalam Proses Pembuatan Pizza [skripsi]. Malang (ID) : Universitas Trubhuwana Tunggadewi